Tuesday, April 29, 2008

Seni dalam bertengkar

Dalam hubungan antar manusia, pertengkaran memang sulit dihindari. Bagaimanapun perlu diupayakan agar pertengkaran tidak membuat hubungan menjadi semakin buruk, atau malah menimbulkan dendam. Bertengkar pun ada seninya, setidaknya ada beberapa hal yang perlu dihindari :

1. Membela Diri
Usahakan membatasi pertengkaran hanya pada masalahnya. Bila melebar, apalagi melibatkan emosi, tidak jarang pelaku jadi kehilangan kendali. Misalnya A ingin berlibur dengan menginap di hotel, tapi B ingin berkunjung ke sanak saudara di luar kota. Tiba-tiba B mengatakan, "Kamu memang egois, hanya mengutamakan kepentingan sendiri!" Celakanya, A membalas, "Justru kamu yang tidak suka lihat orang lain senang!" mereka sudah melenceng dari persoalan utama.

2. Kesalahan Masa Lalu Diungkit Kembali
Kalimat, "Gara-gara kamu dulu", "Seandainya kamu dulu tidak", "Inilah akibat dari kamu yang" hanya akan membongkar luka lama. Biasanya, orang yang dipersalahkan pun akan membela diri atau balas menyakiti. Maka, pertengkaran pun tidak akan hentinya.

3. Menyindir dan Menghina
Misalnya "Dasar goblok!", "Kampungan!", dan lain-lain. Hinaan macam ini membuat orang memberikan dua reaksi, yakni mundur dengan perasaan terluka atau melawan dengan hinaan  yang tak kalah tajam.

4. Menggunakan Kata-kata Menuduh
Misalnya, "Kamu selalu begitu",  "Kamu tidak pernah", atau "Kamu sama sekali". Kata-kata tersebut belum tentu sesuai dengan fakta, karena meniadakan hal-hal positif yang mungkin sudah dilakukan lawan bicara selama ini

5. Membongkar Rahasia Pasangan
Pada saat hubungan sedang tegang dan memuncak akibat pertengkaran, ada dorongan untuk menyerang titik-titik lemah lawan bicara yang biasanya berupa rahasia dan kelemahannya. Akibatnya, bukan hanya terluka, ia juga tak mau percaya lagi.



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

No comments: