Wednesday, April 16, 2008

Iklan Tarif Telepon Jangan Akal-akalan

Perang iklan tarif murah beberapa operator telepon jangan sampai mengibuli masyarakat. Masyarakat diminta lebih cermat dan tidak termakan iklan-iklan yang dinilai sejumlah pakar telematika hanya akal-akalan operator seluler saja. Untuk itu, Menkominfo M.Nuh mengaku tengah mengawasi tiga operator yang melakukan promo tarif termurah.

"Apakah promo mereka itu benar apa tidak dengan kenyataannya? Kalau benar, ya baguslah. Sebaliknya, kalau melenceng, siap-siap akan saya jewer," katanya.

Dia menolak menyebut tiga operator itu. "Anda sendiri sudah tahulah." Menurutnya, promo mereka memang dalam rangka pemanasan menurunkan tarif interkoneksi yang telah ditetapkan pemerintah di kisaran 5 sampai 40 persen, untuk tarif telepon seluler dan tarif telepon tetap "Kami kasih mereka kebebasan untuk memilih range (kisaran) yang mana penurunannya," jelasnya di Jakarta, Selasa.

Menkominfo yakin tarif di tingkat konsumen akan turun, karena formula tarif ritel dihitung berdasarkan tarif interkoneksi, biaya operasional dan keuntungan bagi operator. "Kalau mereka tidak menurunkan tarif, mereka akan habis sendiri," tegasnya.

Pakar telematika Roy Suryo mengatakan, secara teknik memang seharusnya biaya telekomunikasi akan turun seiring dengan teknologi yang dipakai. "Contohnya dulu cost-based (harga pokok) untuk satu SMS sekitar Rp 220, sekarang cuma Rp 80. Apalagi memang ada ketentuan dari pemerintah untuk menurunkan tarif per 1 April 2008 ini, yang semoga bukan April-Mop, yang akan dirasakan interkoneksi," ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar menjelaskan, biaya interkoneksi merupakan beban yang harus dibayar satu operator saat melakukan koneksi lintas jaringan dengan operator lain. Dengan turunnya tarif interkoneksi, sudah seharusnya biaya ritel percakapan antaroperator pun semakin turun.

TETAP UNTUNG.
Meski Telkomsel menurunkan tarifnya per 1 April 2008 sampai 20 persen, namun Dirut Kiskenda Suriahadja optimis perusahaan dengan 50 juta pelanggan dikelolanya tetap akan menuai laba, bahkan melebihi tahun 2007. "Kita optimis, sebab tarif itu merupakan salah salah satu komponen pendapatan saja," jelasnya

Dalam keterangan pers didampingi sejumlah direksi menjelang Perayaan 13 Tahun Telkomsel (26 Mei 2008) Melayani Indonesia di kantornya kemarin (1/4), Kiskenda enggan menyebut target laba yang akan diraihnya. "Pokoknya yakin tetap naik pendapatannya. Penurunan tarif itu kan sudah bisa diantisipasi sebelumnya."

Penurunan tarif ini mencakup produk Pasca Bayar (Kartu Hallo) dan Prabayar (Simpati dan Kartu AS) dengan berbagai pilihan paket. Dengan kata lain, keputusan pilihan ada di tangan pembeli atau pelanggan.

Sementara itu, Dirut PT Indosat Tbk Johnny Swandi Sjam mengungkapkan dengan jumlah pelanggan mencapai 24,5 juta, laba bersih perusahaannya pada tahun 2007 mencapai Rp2,042 triliun (naik hampir 45%)., dibanding tahun 2006 sebesar Rp1,410 triliun. Total pendapat usaha terdiri dari layanan jasa seluler, layanan data tetap (multimedia internet dan komunikasi data/MIDI), dan telepon tetap.

Yang masih meragukan terjadinya penurunan tarif rate seluler pada kisaran 20%-40% dibandingkan saat ini, justru Komite Nasional Telekomunikasi Indonesia (KNTI). "Sulit terwujud bila operator mempertahankan pengambilan margin keuntungan yang tinggi sekitar 60 sampai 70 persen dari pelanggan. Sebab formula interkoneksi berbasis biaya sudah diterapkan setahun lalu, tapi nyatanya tidak ada tarif murah yang dirasakan pelanggan," kata Ketua KNTI Sriyono Tjokrosudarmo. (endang/nk)

Perbandingan Perang Tarif Pulsa Operator Seluler di Indonesia 15 februari 2008 seperti dikuti dari Milis Detiknet.com per 15 Februari 2008

1. Tarif Ke Sesama Operator
* 10 menit, 20 Menit, 30 menit, 40 menit, 60 menit, 120 menit

- Bebas 0,1 Rp.1,548, Rp.1,608, Rp.1,668, Rp.2,268, Rp.3,465, Rp.7,065
- Simpati 0,5 Rp.1,770, Rp.2,070 Rp.2,370, Rp.2,670, Rp.3,270, Rp.5,070
- Mentari Rp.4,500, Rp.9,500, Rp.14,500, Rp.19,500, Rp.29,500, Rp.59,500
- 3 Hutch Rp.1,500, Rp.3,000, Rp.4,500, Rp.6,000, Rp.9,000, Rp.18,000

2. Tarif Ke Operator lain

* 10 menit 60 Menit 120 menit

- Bebas 0,1 Rp.9,024, Rp.45,180, Rp.90,360
- Simpati 0,5 Rp.36,000, Rp.216,000, Rp.432,000
- Mentari Rp.32,000, Rp.192,000, Rp.384,000
- 3 Hutch Rp.20,000, Rp.120,000, Rp.240,000

3. Kesimpulan:

1. XL bebas, kartu yang dikeluarkan oleh Excelcomindo, ini menunjukkan keunggulan tarif murah perdetik dan hemat apabila durasi percakapan ke sesama XL di bawah 60 menit (1 jam) dan tarif ke operator lain pada menit ke berapapun terbukti sesuai janji " TARIF TERMURAH "

2. Simpati PeDe, kartu yang dikeluarkan oleh Telkomsel, ini menunjukkan keunggulan tarif murah perdetik dan hemat apabila percakapan dilakukan hanya ke sesama produk Telkomsel dengan durasi percakapan di atas 60 menit ( 1 jam ), sedangkan tarif ke operator lain paling tinggi diantara GSM lain

3. Mentari, kartu yg dikeluarkan oleh Indosat, ini menunjukkan keunggulan tarif hanya ke sesama produk Indosat pada 1 menit pertama saja, syukurnya gratis 1 menit pertama berlaku sebanyak 20 x sehari, tetapi tarif ke sesama ( Mentari ) adalah termahal di kelas GSM dihari SENIN , SELASA , RABU dan KAMIS

4. 3 (three), dari Hutchison, ini menunjukan keunggulan hanya ke sesama 3 dengan durasi percakapan pada 10 menit pertama saja dan SMS termurah ke all operator Rp 100.

5. Adapun urutan/peringkat pengguna GSM terbesar di Indonesia yakni :
a.Telkomsel
b.Indosat
c. Excelcomindo
d. Hutch (3)



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

No comments: